Sebelum Buka Usaha, Kenali Harga Pokok Penjualan (HPP)

Apakah kamu berniat membuka usaha di rumah? Jika usaha sudah terwujud, salah satu jurus penting dalam usaha, yakni proses menghitung dan menyusun harga pokok penjualan (HPP).

Kamu perlu tahu HPP sebelum berniat usaha jualan. Dengan memahami HPP, kamu akan lebih tertib dan terencana dalam berjualan. Toh, untuk mendapatkan untung harus mengikuti standarisasi harga pasar. Karena cara ini akan mengurangi risiko kamu rugi atau ditinggalkan pelanggan.

Secara teoretis, cara menghitung harga pokok produksi melibatkan sejumlah elemen penghitungannya, seperti pembelian bersih, pembelian kotor, retur barang,  rabat, dan beban usaha lainnya. Semua elemen ini harus dianalisis sedemikian rupa agar ketika kamu ingin meanentukan persentase keuntungan, tidak terlalu berdampak serius, kalau ada persaingan harga pasar. Analisis ini pun sangat meneentukan HPP yang ideal pada barang/item yang akan kamu jual.

Dengan rumus HPP kamu akan terbantu dalam pengelolaan produksi yang tetap, memantau komponen dan biaya distribusi yang paling menguntungkan, serta harga jual produk Kamu sudah cukup menguntungkan alih-alih biaya produksinya.

photo: courtesy of blog.hubspot.com

Prinsip Sederhana Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan umumnya berbasis tiga hal penting, sesuai tips singkat berikut ini.

Pertama, jenis dan jumlah bahan yang tepat untuk sebuah produk. Hal ini berkaitan dengan cara membuat produk yang paling gampang dibuat, mencakup bahan baku yang terjangkau, tetapi bisa dijual dengan harga yang paling tinggi.

Untuk usaha rumahan kamu, pemilihan bahan baku untuk produksi sangat penting sebab hal ini akan berkaitan langsung dengan penghitungan harga pokok penjualan yang tepat pula.

Kedua, pakailah unit perhitungan untuk semua bahan baku produksi. Jika usaha rumahan Kamu bergerak dalam bidang produksi kue khusus Hari Raya atau momentum lain, unit perhitungan bahan baku bisa menggunakan gram, kilogram, dan mililiter. Hal ini berguna untuk mengefektifkan proses produksi.

Ketiga, cermat berbelanja bahan baku produksi. Kamu perlu berkeliling dari satu grosir bahan baku ke grosir bahan di lain tempat. Riset pasar perlu Kamu lakukan untuk menemukan mitra usaha. Tentu riset pasar ini untuk menemukan grosir yang tepat dan konsisten dengan jadwal pengiriman bahan baku ke tempat usaha Kamu.

Jika sudah mengenal prinsip sederhana mengenal biaya bahan baku, harga pokok penjualan sudah bisa dirumuskan. Kamu sudah mengetahui besaran harga bahan baku produksi.

Harga besaran biasanya dapat ditambah atau dikurangi. Misalnya, jika besaran total harga bahan baku Rp4.500.000 masih ditambah dengan unsur biaya lain yang terpakai, seperti ongkos pengiriman jika pembelian bahan baku menggunakan jasa kurir online dan potongan pembelian jumlah besar jika Kamu membeli bahan baku dalam jumlah besar.

Selain itu, unsur biaya lain yang bisa ditambahkan ke dalam perhitungan harga pokok produksi atau harga pokok penjualan adalah biaya pegawai dan biaya langsung, seperti gas, listrik, dan biaya untuk membungkus produk.

Dari uraian tersebut, harga merupakan salah satu faktor  yang memengaruhi jumlah penjualan. Memang sebenarnya harga bukan satu-satunya penentu keberhasilan usaha. Masih ada faktor lain yang ikut menentukan, yakni kekhasan produk, layanan prima, dan lokasi strategis.

photo: courtesy of salesforce.com

Rumus HPP

Sebelum menentukan harga jual, perlu disusun harga pokok penjualan. Harga Pokok Penjualan ini diartikan sebagai biaya yang dibutuhkan untuk membuat  sebuah produk. Harga pokok penjualan dapat dihitung dengan rumus HPP sederhana berikut:

                       Total cost/biaya belanja bahan baku

       HPP =        —————————————————————

                            Jumlah barang/produksi yang dihasilkan

Setelah diketahui formula harga pokok penjualan,  kemudian carilah informasi yang berkaitan dengan harga produk sejenis. Informasi ini berkaitan dengan: harga jual pasaran produk sejenis, harga tertinggi dan harga terenda produk sejenis, harga produk kompetiter  terdekat, serta harga produk kompetiter terlaris.

Lakukan Analisis

Jika semua informasi mengenai harga sudah terkumpul, lakukan pula analisis sederhana. Kamu bisa mengumpulkan bahan-bahan analisis dari proses produksi yang masuk, termasuk itemnya apa saja dan sudah tahu ketetapan margin harga dari barang-barang yang kamu beli untuk dijual kembali.

Agar lebih mudah, coba kamu simak poin-poin berikut ini.

  • Apakah produk yang harganya paling tinggi juga memiliki kualitas paling bagus
  • Apakah produk yang harganya paling rendah juga memiliki kualitas paling buruk?
  • Apakah semakin murah sebuah produk makan akan semakin laris juga? Bagaimana kualitas produk pesain yang terdekat?
  • Apakah yang menjadi keunggulan produk terlaris?
  • Apakah harga merupakan satu-satunya faktor yang membuat produk menjadi yang terlaris?

Semua pertanyaan ini akan memudahkan dalam penentuan harga pokok penjualan. Kamu akan lebih cermat juga dalam penentuan bahan produksi yang akan diolah atau dijual.

Setelah mengetahui semua faktor yang membuat sebuah produk laku, dibuatlah produk yang kualitasnya lebih unggul. Tetapkan harga yang paling rendah daripada produk kompetiter terdekat. Kalau memungkinkan, jual produk Kamu lebih murah daripada produk dengan harga terendah. Akan tetapi, patokan harga jual minimal adalah 200% dari HPP. Dengan kata lain, keuntungan minimal adalah 100% HPP. Misalnya, HPP sebuah kue adalah Rp500 maka harga jualnya minimal Rp1000.

Nah, itulah ulasan terkait Harga Pokok Penjualan (HPP). Kamu harus menerapkan rumusnya sekaligus mau menganalisis target pasar yang sesuai dengan ketersediaan barang kamu. Tentu, saja, dengan HPP, kamu bisa mencari celah bagaimana mendapatkan keuntungan lebih besar. Selamat mencoba.