Telemarketing Masih Penting

Benarkah telemarketing sudah dianggap tidak penting? Oh, ternyata sebagian besar perusahaan produk atau jasa masih menganggapnya penting.

 

Jika suatu ketika kamu pernah menerima telepon yang menawarkan jasa les belajar, itu artinya strategi pemasaran melalui pekerjaan tersebut masih efektif. Misalnya, ada seseorang penelepon yang begitu aktif menelepon orangtua siswa agar mendaftarkan anak-anaknya pada sebuah lembaga bimbingan belajar. Mereka menawarkan berbagai keunggulan dan fasilitas yang ”menggoda”.

Contoh lainnya, ada penelepon yang menghubungi yang menawarkan jasa asuransi, baik asuransi pembiayaan pendidikan maupun asuransi layanan kesehatan. Jangan tanya dari mana mereka bisa mendapatlan nomor kontak kamu sebab memiliki jaringan database kontak yang luar biasa.

photo: courtesy of: sixelevenbpo.com

Apa itu Telemarketing?

Kamu yang belum tahu, tentu bertanya, siapa sih mereka orang yang selalu mengontakmu untuk menawarkan produk atau jasa? Juga sebenarnya apa itu telemarketing?

Mereka adalah petugas telemarketing. Secara bahasa, istilah itu berasal dari bahasa Inggris, terdiri atas dua kata, yaitu tele dan marketing. Kata tele berarti jauh, sedangkan marketing berarti aktivitas pemasaran.

Berdasarkan gabungan dua kata itu, pengertian telemarketing adalah aktivitas pemasaran produk/jasa dengan cara komunikasi jarak jauh menggunakan telepon. Tujuannya, untuk meningkatkan jaringan pemasaran dengan menjaring konsumen baru yang potensial dan meningkatkan layanan prima pada konsumen “setia”. Jadi, intinya, aktivitas tersebut termasuk jobdesk marketing.

Konsumen potensial bisa saja calon konsumen baru dan konsumen yang sudah “setia” pada produk/jasa yang ditawarkan mereka. Petugas ini menawarkan produk atau jasa, sedangkan kepada konsumen ”setia”, mereka pun memperkenalkan produk/jasa baru dengan harga spesial atau ada diskon untuk konsumen lama.

Kalau kamu masih penasaran tentang pekerjaan di bidang ini, kami jelaskan terkait deskripsi pekerjaan mereka. Kamu bisa simak info berikut.

 

Tugas Telemarketing

Karena berkerja menggunakan alat komunikasi telepon, seringkali orang yang menjalankan tugas telemarketing adalah  berinterakasi dengan konsumen. Yang harus dia kerjakan  di antaranya:

  • Menginformasikan produk/jasa terbaru,
  • Menjawab pertanyaan konsumen,
  • Menyakinkan serta memberi konsumen saran, dan
  • Menindaklanjuti keinginan konsumen.

Di samping deskripsi tersebut, ada tugas penting lainnya yang harus dikuasai petugas telemarketing profesional. Sebelum ada  konsumen menyampaikan keluhan, biasanya mereka sudah menyiapkan borang (form feedback) untuk mengantisipasi hal apa saja yang membuat konsumen kecewa. Mereka akan segera memberikan tanggapan terhadap setiap keluhan konsumen. Dengan cara ini, konsumen akan merasa dihargai.

photo: courtesy of sixelevenbpo.com

Menangani Keluhan Konsumen

Kamu mungkin belum tahu, ada beberapa tips bagi para petugas telemarketing sebagai pembekalan berinteraksi dengan konsumen. Kalau kamu berniat memulai karier pekerjaan ini, perhatikan poin-poin berikut.

  1. Jadi pendengar yang baik. Dengarkan setiap keluhan konsumen dengan penuh simpati dan perhatian.
  2. Segera meminta maaf. Walaupun merasa tidak bersalah, petugas pekerjaan ini biasanya segera meminta maaf untuk memperbaiki situasi. Dengan menerapkan cara seperti ini, tanggapan konsumen akan lebih baik karena merasa mendapatkan perhatian juga apresiasi.
  3. Segera atasi masalah. Kepada konsumen yang mengeluhkan kualitas produk/jasa dan layanan, mereka bisa menawarkan solusi menguntung semua pihak.
  4. Bersikap tenang. Jika ada konsumen menyampaikan keluhan dengan nada tinggi, mereka akan berusaha sabar tak terpancing Sikap tenang dan sopan akan membuat konsumen itu yakin bahwa pekerjaan mereka memenuhi standar kerja profesional.
  5. Berikan tanggapan positif. Setiap konsumen menyampaikan keluhan/kritik, ucapkanlah terima kasih. Bagaimanapun kritik/keluhan dari konsumen ini baik untuk perusahaan bersangkutan agar lebih meningkatkan performa kerja petugas telemarketing agar muncul kesan yang baik di mata konsumen.
  6. Pencatatan. Mereka biasanya mencatat nama, alamat, dan nomor kontak konsumen, tanggal, serta kejadian pada buku keluhan konsumen. Kritik/keluhan konsumen yang masuk mereka biasanya merekam atau mencatatnya dengan baik sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan internal.
photo: courtesy of matchr.com

Rentang gaji (salary range) Telemarketing

Kamu tentu ingin tahu berapa kira-kira seorang pekerja mendapatkan gaji telemarketing? Karena gaji adalah hak karyawan, semua perusahaan tentu memberikan sesuai dengan jadwal penggajian.

Besaran gaji untuk setiap jabatan, harus dihitung dengan cermat dan menggunakan beberapa poin pertimbangan. Gaji per bulan untuk posisi telemarketing berbeda-beda pada tiap perusahaan.

Ada perusahan yang memberi gaji per bulannya dari Rp3.754.080, Rp4.476.659, Rp6.098.262, Rp7.000.000, hingga Rp9,512,791. Tentu gaji ini juga dilihat berdasarkan wilayah tempat perusahan itu beroperasi.

 

Penutup

Nah, kamu tertarik bekerja sebagai telemarketer? Kalau kamu punya bakat berkomunikasi dengan baik dan lancar, coba saja jajal pekerjaan ini. Siapa tahu, karier kamu cemerlang di dunia telemarketing.

Ada informasi menarik juga soal karier pekerjaan ini. Seperti yang disiarkan CNN Indonesia, telemarketing termasuk pekerjaan yang disukai milenial. Ini sesuai dengan hasil survey Live Career, yang menyebutkan bahwa sekitar 50%  kaum milenial lebih memilih pekerjaan di  bidang pelayanan.

Selain telemarketing, generasi usia milenial menyenangi juga pekerjaan barista kopi, teller bank, perhotelan, tim medis, perancang media sosial, medis, media dan periklanan, juga event planner. Mungkin alasannya, mereka lebih suka bekerja dengan waktu yang lebih fleksibel tapi produktif, juga bisa berinteraksi dengan banyak orang.

Nah, apakah kamu termasuk generasi milenial yang menyukai pekerjaan-pekerjaan semacam itu?  Semoga ulasan tentang karier dan pekerjaan ini ini menginspirasi dan bermanfaat untuk kamu.