Banyak sekali kategori bisnis yang mumpuni untuk pensiunan. Tentu, karena modal sudah lagi bukan masalah. Lantas, peluang usaha setelah di masa pensiun apa yang paling potensial?
Bisnis Franchise: Peluang Usaha Setelah Pensiun
Bila kamu sedang mencari ide usaha di masa pensiun. Sudah dipastikan bahwa kamu sebelumnya adalah pekerja kantoran.
Serta, mungkin kamu tidak pernah sepenuhnya terjun di dunia bisnis, apakah betul?
Perlu disadari bahwa untuk memulai bisnis di usia yang sudah tidak muda lagi, kamu sudah mendapati satu hambatan yang pasti, yakni faktor kondisi fisik yang tidak prima lagi.
Bila diharuskan untuk memulai segalanya dari awal, dan harus kamu sendiri yang menjalaninya, tentu itu akan menguras banyak tenaga, dan kamu mungkin kelelahan.
Maka, ada baiknya kamu pertimbangkan untuk ambil lini Frenchise. Tapi, apa itu konsep frenchise? Dan, mengapa ini cocok jadi usaha di masa pensiun?
1. Apa itu Franchise?
Franchise secara sederhana ialah hak khusus yang dimiliki oleh perseorangan, maupun badan usaha, untuk memasarkan barang atau jasa, berdasar pada perjanjian waralaba.
Artinya, ada dua pihak yang terlibat dalam suatu sistim franchise ini, yaitu franchisor sebagai pihak yang memberi hak waralaba. Sedangkan franchisee adalah pihak yang menerima hak waralaba.
Sehingga, bisa disebut bahwa franchisor adalah pemilik merek sebenarnya, sedangkan franchisee ialah yang berhak mengedarkan ragam produk atau jasa dari merek tersebut.
2. Bagaimana memilih Franchise yang baik?
Karena, kamu sudah pahami apa itu franchise, kini kamu harus memilih mana frenchise apa yang tepat sebagai bisnis untuk pensiunan. Berikut beberapa poin penting untuk memilihnya:
- Pilih bisnis yang sudah teruji
- Bukan merek baru yang belum punya pelanggan. Pastikan bahwa merek telah dikenal luas, jadi kamu cukup ‘memperluas’ nama baik dari produk tersebut
- Pilih bisnis yang merek dagangnya legal
- Artinya, semua produk memenuhi regulasi terkait, begitu pula franchisor yang punya badan usaha lega (PT, CV). Sehingga, kerjasama yang terjalin berlangsung resmi.
- Franchise memiliki harga terjangkau
- Karena kamu baru mulai, jadi pastikan bahwa modal awal kamu proporsional dengan harga franchise
- Umumnya 100:70, artinya 100% modal hanya digunakan 70% untuk keseluruhan franchise, termasuk produksi dan SDM. Selisih 30% adalah manajemen risiko
- Kenali Franchisor dengan baik
- Ini terkait pengetahuan terhadap produk, konsumen, proses produksi, dan alur distribusi
- Terkait pula dengan aturan dan regulasi antara franchisor dengan franchisee
- Mengenali risiko bisnis
- Setiap sektor bisnis punya risiko masing-masing, seperti lini F&B yang risikonya paling tinggi, terkait basi dan ketahanan bahan baku
- Sehingga, perlu dibuat manajemen risiko untuk mengendalikan potensi risiko tersebut, perlu dikomunikasikan pula dengan franchisor
- Perhitungkan franchise-fee dan royalti
- Ini terkait apakah merek ‘dijual putus’, atau tetap didukung oleh franchisor sepenuhnya
- Berapakah besaran royalti, apakah dari tiap produk yang terjual, ataukah akumulasi total penjualan
- Hindari franchise dengan banyak sdm, minim produk
- Bila SDM yang dibutuhkan untuk membuat satu produk terlalu banyak. Maka, penjualan hanya mengandalkan repetisi pembelian. Sehingga, bila produk itu tidak terjual maka pasti rugi
- Bila SDM dan produk banyak, maka keuntungan bisa berasal dari subtitusi dalam pembelian. Bila satu produk terjual sedikit, keuntungan mungkin didapat dari produk lain
- Pilih bisnis dalam negeri
- Franchisor impor banyak, tapi prosesnya rumit dan tidak cocok untuk pemula. Karena tipikal regulasinya ketat, sehingga terlalu makan waktu dari proses daftar, hingga ke penjualan
- Merek dagang lokal lebih mudah dalam proses administrasi, secara produk pun lebih dikenal dari masyarakat umum
- Perhitungkan nilai bahan baku
- Bila bahan baku dibebankan dan tanpa dukungan (diisi oleh franchisor), maka kamu lebih bebas melakukan penyesuaian, tapi risikonya kualitas kamu dengan produk franchisor berbeda
- Bila bahan baku dijual oleh franchisor, maka kamu bergantung dari pasokan mereka, tapi segi kualitas pasti sama dengan franchisor
- Memilih lokasi yang tepat
- Lokasi yang tepat adalah lokasi yang dari segi harga, tidak membebani biaya operasional lebih dari 70%
- Secara sederhana, lokasi yang tepat adalah yang mudah diakses dan diliat
- Terlebih, lokasi tersebut memang diperuntukkan untuk usaha
3 Peluang Usaha Franchise Setelah Pensiun
Karena kamu sudah mengenal dengan apa itu franchise dan peluang itu untuk usaha setelah pensiun. Maka, berikut ini, ulasan beberapa merek yang cocok sebagai usaha untuk pensiunan:
1. Sabana – Kategori Makanan
Merek dagang yang satu ini, sudah tersedia hampir di seluruh Indonesia. Tetapi, mereka menerapkan mekanisme yang ketat dalam proses franchise. Karena, satu outlet tidak berdekatan dengan outlet lainnya.
Sehingga tiap outlet, punya kesempatan untung yang sama. Adapun estimasi pendapatan (kotor) adalah Rp 89.000 per 1 ekor ayam.
Sejalan dengan hal itu, pihak Sabana juga estimasikan bahwa dengan penjualan 50 ekor per hari, Gross Profit bisa mencapai Rp 38 juta, sedangkan untuk tahap awal dengan penjualan 10 ekor per hari, mampu mendapatkan Rp 7 juta per hari.
Nah bila kamu minat ambil lini bisnis F&B, merek yang atu ini jadi usaha untuk pensiunan yang cocok. Karena kamu masih bisa ambil alih sendiri, bila masih mampu.
Atau gunakan 2 SDM, untuk 2 shift (bila jam operasional panjang), sehingga biaya operasional untuk SDM tidak terlalu besar.
2. Es Teh Indonesia – Kategori Minuman
Mengawali bisnisnya hampir 5 tahun yang lalu, pada 2019 Es Teh Indonesia menawarkan program kemitraan berupa franchise.
Menawarkan modal awal di kisaran Rp 120 juta, kamu tidak dibebankan franchise fee, malah kamu akan di-support untuk bahan baku, perlengkapan dan lainnya. Jadi bisa dibilang, kamu tidak ‘beli merek’ saja.
Harga produknya di masyarakat cukup kompetitif, dengan kurang dari Rp 15 ribu, konsumen bisa membawa pulang minumannya.
Sehingga, bisa dipastikan tiap lini konsumen bisa menjangkaunya. Mulai dari anak sekolah, hingga orang dewasa.
Positioning di market juga tidak sama dengan minuman kopi, boba, karena produk terfokus pada varian teh, meski ada varian lainnya.
Pihak Es Teh Indonesia beri estimasi, bahwa keuntungan harian (bersih) setidaknya Rp 5 juta rupiah, cukup menggiurkan sebagai usaha untuk pensiunan. Apakah kamu tertarik?
3. Simply Fresh – Kategori Jasa (Laundry)
Hingga 2022 ini, Simplyfresh laundry telah membuka outlet sebanyak 368 cabang, yang tersebar di 101 kota, di seluruh Indonesia.
Bahkan, dengan pencapaiannya itu, mereka mengantongi sejumlah penghargaan, mulai dari Rekor MURI untuk waralaba laundry kiloan pertama di Indonesia, dan Asia Pasific Entrepreneur Award.
Sebagai pelopor, sudah lebih dari 10 tahun, merek yang satu ini berkecimpung di bisnis laundry. Jejak usahanya, telah cukup dikenal di masyarakat luas.
Dengan modal awal mulai dari Rp 175 juta, kamu sudah dibekali mesin cuci, segala furniture pendukung, perlengkapan pendukung termasuk laptop, dan juga bahan untuk operasional.
Di usaha untuk pensiunan yang satu ini, kamu tidak perlu bingung soal proses instalasinya. Kamu akan dibantu selam proses instalasi mesin, listrik, air dan kebutuhan lainnya oleh Manajamen Simply Fresh.
Penutup
Demikianlah beberapa peluang usaha setelah pensiun yang bisa kamu coba, khususnya di lini franchise. Tentunya, dengan pilih konsep bisnis ini, kamu tidak perlu susah payah membangunnya dari nol. Selamat mencoba!