Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan

Keuangan merupakan salah satu unsur penting dalam menjalan suatu bisnis. Misalnya dalam perancangan laporan laba rugi.

 

Kamu ingin usahamu berjalan sehat? Upayakan manajemen keuangan bisnismu disiapkan secara cermat. Keuangan merupakan salah satu unsur penting dalam menjalan suatu bisnis. Misalnya dalam perancangan laporan laba rugi.

Kamu perlu pengetahuan yang cukup mengenai usaha dan akivitas di dalamnya. Kalau pun kamu kurang berminat dalam bidang akuntansi, setidaknya kamu harus tahu kondisi keuangan perusahaan melalui penyusunan terkait untung atau rugi usahamu.

Pengusaha yang ingin bisnisnya lancar harus bisa melakukan evaluasi dan solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang kemungkinan akan timbul di masa depan. Nah, laporan keuangan sangat diperlukan. Siapa tahu nanti kamu perlu menarik para calon investor dalam bisnismu.

Menurut standar akutansi keuangan, ada lima jenis laporan keuangan yang biasa digunakan, Salah satunya adalah laporan laba rugi (income statement). Istilah laba rugi ini pastinya sangat familiar bagi para penggelut dunia bisnis dan usaha.

Isi laporan ini biasanya memuat beberapa unsur, yakni penghasilan, pengeluaran, dan rugi-laba yang didapatkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.  Jenis laporan tersebut berfungsi untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan.

Dengan laporan keuangan ini, kamu dapat mengetahui bagaimana posisi keuangan laba atau rugi perusahaan. Jika penghasilan lebih besar dari pengeluaran, itu artinya perusahaan sedang dalam keadaan laba pada periode itu. Sebaliknya, jika penghasilan lebih kecil dari pengeluaran, dalam periode tersebut perusahaan dalam kondisi rugi.

 

Jenis

Ini  bisa menjadi acuan kondisi perusahaan dan acuan pengambilan langkah selanjutnya. Selain itu,  jenis laporan ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai pajak perusahaan.

Ada dua jenis laporan keuangan ini dalam akuntansi, yaitu jenis laporan single step dan jenis laporan multiple step.

Bentuk  single step lebih sederhana dan biasanya digunakan pada skala bisnis yang tidak terlalu besar. Format laporan ini berisi semua pendapatan dan keuntungan, beban atau biaya yang dikeluarkan, serta selisih total pendapatan dan total beban atau biaya pada periode tertentu. Berikut beberapa contoh laporan raba rugi single step.

Gambar 1. Laporan Laba Rugi Single Step (sumber : jurnal.id. 2022. https://www.jurnal.id/id/blog/format-laporan-keuangan/. 09 Agustus 2022)

 

Gambar 2. Laporan keuangan laba rugi single step (sumber :pakar.co.id. 2022. https://pakar.co.id/akuntansi-keuangan/pengertian-dan-cara-penyusunan-laporan-laba-rugi-untuk-perusahaan/format-laporan-laba-rugi-single-step/. 11 Agustus 2022)

 

Multiple step merupakan jenis laporan yang lebih kompleks dari single step. Pada laporan ini, kamu harus memisahkan transaksi operasional dan non-operasional. Kemudian kamu harus membandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berkaitan.

Setelah tu, kamu baru dapat menghitung laba operasionalnya. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak contoh jenis multiple step sebagai berikut.

 

Gambar 3 laporan keuangan laba rugi multiple step (sumber: jubelio.com. 2022. Contoh Laporan Laba Rugi dan Penjelasan Lengkap Cara Membuatnya. https://jubelio.com/2021/bagaimana-cara-membuat-beserta-contoh-laporan-laba-rugi/#Laporan_Laba_Rugi_Multiple_Step. 11 Agust-22)

 

Gambar 4 Laporan Laba Rugi Multiple Step (sumber : jurnal.id. 2022. https://www.jurnal.id/id/blog/format-laporan-keuangan/. 09 Agustus 2022)

 

Jurnal laba rugi tiap perusahaan bisa berbeda. Namun dari contoh-contoh tersebut, kita dapat melihat komponen-komponen utama dalam membuat perincian tersebut. Komponen-komponen yang harus disusun, antara lain: pendapatan (revenue); beban atau biaya (expenses); keuntungan (profit); kerugian (loss).

Perbedaan kedua jenis laporan laba rugi tersebut adalah format penyajiannya. Secara umun, cara membuat laporan keuangan laba rugi itu memiliki langkah-langkah yang sama. Berikut langkah-langkah cara membuat laporan keuangan laba rugi secara umum.

 

Cara Membuat Laporan Laba Rugi

1.Memilih periode pelaporan

Laporan keuangan umumnya dibuat di akhir suatu periode. Periode tersebut dapat ditentukan sesuai dengan ketentuan perusahaan. Jurnal keuangan laba-rugi dapat dibuat secara bulanan, triwulan, semester, ataupun tahunan.

2.Membuat neraca percobaan

Neraca percobaan merupakan dokumen perusahaan yang berisi saldo akhir tiap akun di buku besar pada peiode yag ditentukan. Informasi saldo ini akan dimasukkan ke dalam jurnal laba rugi.

3.Menghitung pendapatan

Pendapatan yang dihitung adalah semua pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan selama periode yang ditentukan. Tambahkan semua item baris pendapatan dari laporan neraca percobaan dan masukan jumlah total dalam item baris pendapatan.

4.Menentukan harga pokok penjualan (HPP)

Harga pokok penjualan (HPP) merupakan biaya uang mencakup biaya tenaga kerja dan bahan biaya yang perusahaan keluarkan untuk menyediakan barang atau jasa.

HPP dapat ditentukan dengan menghitung harga pokok produksi terlebih dahulu.

5.Menghitung margin kotor

Gross margin atau margin kotor adalah jumlah kotor yang perusahaan diperoleh dari pendapatan. Margin kotor dapat dihitung mengurangi total pendapatan dengan total HPP pada perincian laba rugi.

6.Menambahkan biaya operasional

Setelah memasukan margin kotor, tambahkan baya operasional tepat di bawahnya. Masukan seluruh biaya operasional yang ada pada laporan neraca saldo sebagai item baris biaya penjualan dan administrasi.

7.Menghitung penghasilan

Penghasilan dihitung dengan mengurangi total biaya penjualan dan administrasi dari margin kotor. Jumlah yang didapatkan dimasukkan di bagian bawah catatan laba rugi.

8.Menambah pajak penghasilan

Pajak pendapatan dapat dihitung dengan mengalikan tarif pajak negara dengan angka pendapatan perusahaan sebelum pajak. Kemudian, tambahkan angka pendapatan pajak tersebut di bawah item penghasilan sebelum pajak di laporan laba rugi.

9.Menghitung penghasilan neto

Penghasilan neto atau penghasilan bersih dihitung dengan mengurangi total pendapatan sebelum pajak dengan pajak pendapatan yang telah dihitung. Angka Penghasilan neto ini kemudian ditambahan ke baris terakhir dalam laporan laba rugi.

Dari langkah-langkah tersebut, terdapat beberapa rumus yang bisa kamu perlukan menyusun laporan keuangan. Rumus  yang perlu digunakan dalam penyusunan laporan laba rugi tersebut antara lain:

Rumus 

1.Rumus Harga Pokok Penjualan (HPP)

Harga pokok penjualan = persediaan awal – pembelian bersih – persediaan akhir.

2.Rumus Penjualan Bersih

Penjualan bersih = penjualan – potongan penjualan – return penjualan.

3.Rumus Laba Kotor

Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan

4.Rumus Laba Bersih

Laba bersih = laba kotor – beban usaha (biaya operasional + biaya non operasional)

Setelah membuat laporan laba rugi mengunakan langkah-langkah dan rumus tersebut, kamu dapat mengetahui keadaan laba rugi perusahaan dengan mengunakan rumus perbandingan selisih pada jurnal laba rugi berikut:

Selisih = Total Pendapatan – Total Pengeluaran

Dengan keterangan

  • Ketika hasil Selisih negatif, perusahaan sedang dalam kondisi merugi dan perlu melakukan tindakan dan pengambilan keputusan yang tepat.
  • Ketika hasil Selisih positif maka perusahaan sedang mendapat keuntungan.
  • Ketika hasil Selisih = 0, maka perusahaan tidak merugi dan tidak untung yang disebut Break Even Point (BEP) atau titik impas.

 

Begitulah penjelasan secara umum mengenai laporan laba rugi beserta cara membuatnya dan rumus yang digunakan.

Laporan keuangan berperan penting dalam perusahaan untuk mengelola keluar masuknya dana yang ada. Laporan keuangan juga sangat penting untuk para investor sebelum berinvestasi pada suatu perusahaan tertentu. Jadi, kamu tak usah bingung kalau menerapkan laporan keuangan pada perusahaan yang sedang kamu rintis. Semoga bermanfaat.

tulisan disarikan dari sumber: jurnal.id