Menjadi travel blogger adalah mimpi bagi sebagian orang. Tetapi menurut Dan Flying Solo menjadi blogger sukses bisa dilakukan semua orang!
The ‘Oscars of #travel’ just came out!
The @lonelyplanet #BestInTravel 2020 list was just realised – an honour to be a part of and write about why @aruba is a must for 2020.
Excited to celebrate in Salzburg tomorrow, the #1 city! https://t.co/GxJWyCanjZ
— Daniel James (@danflyingsolo) October 21, 2019
Travel Blogs ialah istilah yang dikaitkan dengan kegiatan mempublikasikan informasi dan pengelaman terkait travelling yang dilakukan oleh suatu orang, dengan menggunakan platform media sosial. Sedangkan istilah travel blogger adalah orang atau pihak yang melakukan aktivitas tersebut.
Kisah tentang suatu perjalanan (travelling) telah ada bahkan jauh sebelum munculnya media sosial. Saat itu, suatu kisah akan diterbitkan ke dalam sebuah buku, contohnya ialah Journey Through Wales karangan sejarawan asal Wales bernama Gerald, yang dirilis pada tahun 1191.
Sedangkan, saat ini Travel Blogs telah berkembang pesat, baik bentuk maupun platform-nya. Misalnya penggunaan Twitter sebagai microblog, atau munculnya Travelvlog (basis video) yang diunggah melalui YouTube.
Lantas, bagaimanakah cara untuk jadi travel blogger yang sukses? Mungkin jawabannya bisa kita temui dari perjalanan Dan Flying Solo.
Siapa Itu “Dan Flying Solo”?
Dalam sebuah artikel dari Travelgoingplaces.com tentang travel-blogger tersukses, dari 7 nama yang disebutkan ada Dan Flying Solo yang juga masuk dalam daftar tersebut.
Dan Fying Solo ialah pria berkebangsaan Portugal, yang memiliki nama asli Daniel James. Dahulu, dirinya berprofesi sebagai menajer di sebuah restoran, namun pada 2014 ia memilih resign dan memutuskan menghabiskan 4 tahum setelahnya untuk travelling.
Taking a chance on changing my career from restaurants to capturing the world and somehow it all worked out.
Keputusan besar dalam hidupnya itu membawanya pada pengalaman hidup yang menakjubkan. Hingga kini, telah lebih dari 67 negara telah dikunjunginya.
Sedangkan, pengalaman travelling yang dibagikan pada personal blog di laman danflyingsolo.com yang dimulai dari 2013 itu, kini membawanya pada total kekayaan lebih dari $1 juta (dollar). Karena, terhitung setidaknya ada lebih dari 17 ribu kunjungan tiap hari ke blog miliknya itu.
Terlebih, banyak media internasional seperti National Geographic, Matador Network dan bahkan Lonely Planet (travel guide media internasional) menunjuknya sebagai brand ambassador. Lalu, bagaimana Dan Flying Solo mencapai itu semua?
Tips Travel Blogging ala “Dan Flying Solo”
1. Tugas Travel Blogger Adalah Travelling!
Satu hal yang membedakan ragam profesi lain dengan travel blogger adalah keharusan mereka untuk travelling! Karena tanpa melakukan travelling, apa yang ingin kamu sampaikan? Jelas tidak ada!
Sehingga, untuk memulai jadi travel blogger adalah untuk melakukan perjalanan wisata sebanyak-banyaknya! Sehingga ada banyak aspek yang bisa kamu sampaikan, mulai dari biaya perjalanan, ataupun akses dan transportasi menuju suatu destinasi wisata, dan tentunya kesan yang kamu rasakan selama disana.
Dan Flying Solo memulai perjalanannya sekitar 15 tahun lalu, bahkan di antara tahun 2014 – 2018 ada lebih dari 1400 hari ia habiskan untuk travelling (sumber). Jadi, jangan ragu untuk mulai perjalananmu di luar sana ya!
2. Konten Berisi “Tips” Masih Populer!
Lightroom #presets are so easy to create yourself, so I find it crazy how expensive some people charge for them. A couple of quick photography tips and apps for those wanting to save money…https://t.co/xIM8w3vNCQ
— Daniel James (@danflyingsolo) November 28, 2019
Setelah ratusan tips dibagikan oleh Dan Flying Solo di beragam platform yang dimiliknya, dirinya tidak lantas menghentikan membuat konten serupa.
Karena konten yang berisikan tips merupakan salah satu jenis konten yang memiliki tingkat manfaat paling tinggi, karena rata-rata orang yang mengakses konten demikian sedang berupaya mencari cara untuk menyelesaikan sebuah masalah, sehingga butuh tips (shortcut).
Konten tips umumnya berupa listicle, yang menarasikan serangkain step yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks travelling, kamu bisa menerapkan bentuk konten seperti ini ke dalam blog milikmu.
3. Rangkai Perjalananmu Dalam Kisah Yang Terstruktur!
Starting year 12 early…presenting on the travel blogs from Dan Flying Solo 😀 pic.twitter.com/ZbBp5IkviU
— Freya Maria 💙💛 (@FreyaMariaO) September 22, 2020
Lihatlah sebuah cuitan dari akun bernama dengan username @FreyaMariaO di atas, itu adalah sebuah analisis kerangka tulisan pada artikel yang ditulis oleh Dan Flying Solo di blog-nya yang berjudul 10 Reasons why you need to Travel Oman ASAP+ 1 Video, yang dirilis 6 tahun lalu, pada 2016.
Dari analisis tersebut, kita bisa ketahui bahwa menulis secara terstruktur telah dilakukan oleh Dan Flying Solo bertahun-tahun lalu. Tentu ini ditujukan untuk memudahkan audiens dalam memahami konteks dan maksud dari tulisan tersebut.
Apakah hal ini penting? Tentu penting! Karena tugas dari travell bloger adalah menceritakan perjalanannya, bukan semata-mata hanya travelling saja.
Apakah dalam konten berbentuk video perlu dilengkapi tulisan yang terstruktur? Tentu perlu! Terlebih bagi kamu yang baru ingin memulai, kamu bisa mulai buat script, sehingga pembahasanmu tidak terkesan “ngalor-ngidul“, meluas dan tidak terarah.
4. Pilih Platform Yang Sesuai Dengan Kemampuanmu
Sebenarnya, ini bagian tambahan saja dari kami. Karena bila kita runut dari awal, tugas travel blogger adalah traveling, kemudian kamu tuangkan dalam sebuah tulisan (utamanya), yang selanjutnya dipublikasikan.
Bila Dan Flying Solo menuangkan kisah perjalannnya di Website, Instagram, Facebook, YouTube, Pinterest, dan Twitter, maka kamu tidak perlu langsung ikuti jejaknya dengan menggunakan semua platform itu.
Nah! Pada bagian mempublikasikan inilah, perlu kami ingatkan bahwa kemampuan semua orang tentu berbeda-beda. Manfaatkanlah platform yang lebih familiar denganmu!
Terlebih, sesuaikanlah preferensimu dengan platform yang kamu gunakan. Bila kamu lebih suka visual, kamu bisa coba YouTube ataupun Instagram, atau bila kamu mau menulis ringan cobalah awali dari Twitter.
5. Jangan Terburu Soal Monetisasi
Kami paham kamu butuh uang, tetapi jangan buru-buru ya, karena pelajaran yang kita bisa petik dari Dan Flying Solo adalah konsistensinya dalam dunia travelling.
Nah untuk kamu yang pemula, agar modal travelling bisa lebih cepat terkumpul, kamu bisa coba abadikan momen terbaik dalam bentuk foto, tapi bukan foto kamu! Melainkan foto tentang landscape indah dari destinasi yang kamu kunjungi, sehingga bisa kamu jual.
Jual kemana? ya jelas ke beragam platform jual foto online seperti Fotolia.com, Shutterstock.com, Dreamstime.com atau iStockphoto.com, serta beragam situs serupa lainnya.
Kembangkan blog kamu terlebih dahulu, ciptakan antusiasme publik terhadap pengalamanmu selama travelling, sebelum akhirnya me-monetisasi (komersil) aktivitasmu itu ya!
Kesimpulan
Dari beberapa hal yang telah kami sampaikan di awal, tugas seorang travel blogger adalah “jalan-jalan”, jadi sudah semestinya kegiatan itu harus tetap terasa fun! Sehingga jangan terlalu paksakan diri, usahakan kamu tidak terlalu terbebani dengan langkah awalmu dalam dunia travel blogging ini ya! Selamat mencoba!