Bagaimana jelaskan perbedaan haji dan umrah? 7 hal ini adalah pembeda yang signifikan, mulai dari rukun ibadahnya, hingga kekuatan fisik atau tenaga yang dibutuhkan.
Perbedaan Haji dan Umrah
Bagi semua umat Muslim, pergi Haji ke tanah suci adalah suatu yang diidam-idamkan. Namun mengingat proses pendaftarannya yang memakan waktu, tak sedikit yang pergi Umrah terlebih dahulu.
Merujuk sebuah tulisan dari Prof. Dr. Mardan, dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar, ibadah haji didefinisikan sebagai:
Kata al-Hajj menurut bahasa berarti menyengaja. Karena itu menurut istilah syari’at Islam, ia berarti menyengaja mengunjungi Ka’bah di Mekah untuk melakukan beberapa rangkaian amal ibadah menurut rukun dan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh syara’
Sedangkan, dalam buku Fiqh Ibadah tulisan dari Zaenal Abidin, ibadah Umrah didefinisikan sebagai:
Umroh menurut bahasa artinya ziarah. Sedangkan menurut syara’, umroh adalah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’i antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut dengan cara tertentu dan dapat dilaksanakan setiap waktu.
Selain perbedaan dari pendefinisian tersebut. Apa lagi perbedaan signifikan antara Haji dan Umrah? Berikut ulasannya.
1. Rukun Ibadah
Perbedaan Haji dan Umrah pertama adalah adanya perbedaan rukun ibadah, dan syarat sah kedua ibadah tersebut.
Dalam rangkaian ibadah Haji, rukunnya ialah niat Ihram, Wukuf di Padang Arafah, tawaf, Sai, dan memotong rambut.
Wukuf di Padang Arafah ialah sebuah proses, dimana jamaah hadir di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah, pukul 07 pagi, hingga pukul 5 sore waktu Arab Saudi.
Jamaah bisa mendengarkan khotbah wukuf, shalat, beribadah secara umum, atau berdiam diri untuk beristirahat.
Proses ini, adalah syarat sah dari ibadah Haji, yang bila tidak dilakukan, maka gugurlah ibadah tersebut, dan tidak dianggap sah.
Sedangkan, dalam ibadah Umrah, hal itu tidak dijadikan tolok ukur perihal sah atau tidaknya.
2. Waktu
Seperti yang telah disampaikan pada dua definisi perihal dua ibadah ini, bahwa keduanya memiliki perbedaan waktu yang jelas. Ibadah Haji, hanya dilakukan dengan ketentuan:
Bulan-bulan haji adalah Syawal, Zul Qa’dah, dan 10 hari (pertama) Dzulhijjah. (HR. Bukhari).
Sedangkan, ibadah Umrah bisa dilakukan setiap waktu, dan tidak ada bulan spesifik untuk dilaksanakan.
3. Hukum
Selanjutnya, beda Haji dan Umrah adalah hukum yang melandasinya. Ibadah Haji adalah rukun Islam yang ke lima, dan dilaksanakan bagi mereka yang ‘mampu’.
Hal ini didasarkan secara menyeluruh dalam Q.S. Al Imran: 97 yang memiliki arti:
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam (Q.S. Al Imran: 97).
Sehingga, ibadah Haji hukumnya wajib. Sedangkan ibadah Umrah sifatnya sunnah, dan diangap sebagai penyempurna ibadah, meski terdapat beberapa beda pendapat di para ahli.
4. Makna
Kembali pada definisi, maka ibadah Haji yang dimaknai sebagai Al Qashdu, atau ‘menyengaja’. Haji dalam prosesi dan amalanya dipastikan, dan bersifat wajib.
Sedangkan Umrah dimaknai sebagai ‘ziarah’. Jelas keduanya berbeda secara mendasar. Dalam Umrah, prosesi dan amalannya tidak bersifat wajib.
5. Kewajibannya
Dalam Haji, ada 5 hal yang bila ditinggalkan, maka membatalkan ibadah haji itu sendiri. Sedangkan dalam ibadah Umrah, ada 2 hal yang sifatnya kewajiban, namun bila ditinggalkan bisa diganti dengan denda.
Sehingga, tidak ada yang gugur dalam suatu ibadah Umrah. Namun, banyak hal yang dapat membatalkan ibadah Haji, terkait kewajibannya.
6. Tempat Pelaksanaan
Miqat Makaniyah adalah tempat mulainya ber-ihram bagi yang punya niat Haji maupun Umrah. Adapun Miqat terbagi dalam:
- Dzul Hulaifah (dikenal sebagai Bir ‘Ali), miqat penduduk Madinah, yang jaraknya paling jauh
- Al Juhfah , miqat penduduk Syam, dan penduduk Maghrib (dari barat Jazirah)
- Qarnul Manazil (dikenal sebagai as Sailul Kabiir), miqat penduduk Najed
- Yamalam (dikenal sebagai as Sa’diyah), miqat penduduk Yaman
- Dzatu ‘Irqin (dikenal sebagai adh Dhoribah), miqat penduduk Irak, dan penduduk Masyriq (timur Jazirah)
Dalam prosesi haji, Miqat mulai dari Mekkah (Masjidilharam), kemudian ke Padang Arafah, dan dilanjutkan ke Muzdalifah, barulah ke Mina.
Sedangkan pada ibadah Umrah, Miqat mulai dari Mekkah (Masjidilharam), kemudian berlanjut pada ibadah Tawaf, dan Sa’i.
7. Kekuatan Fisik
Secara keseluruhan, ibadah Haji akan berlangsung selama 40 hari. Sedangkan pada ibadah Umrah berlangsung 9 – 12 hari.
Dari segi durasinya saja, keduanya sudah jelas berbeda, sehingga tenaga yang dibutuhkan dalam ibadah Haji akan lebih banyak dibandingkan dengan Umrah.
Penutup
Demikianlah, 7 perbedaan umrah dan haji yang mungkin perlu kamu pertimbangkan, sebelum kamu menjalankan salah satu ibadahnya. Selamat mencoba!